Rabu, 30 Maret 2016

7 Hikmah Yang Didapat dari Novel GLORY

Menurut Dr. Hendri Tanjung dalam bedah Novel GLORY Gagap Love Story, setidaknya ada 7 hikmah yang kita dapatkan setelah membaca novel karya Wita Dahlia & Hawari ini. 

Ketujuh hikmah itu adalah:
  1. Menuntut ilmu kewajiban semua orang, pria dan wanita.  "Wanita juga memiliki kewajiban mencari ilmu, agar lebih mengetahui agamanya sebagaimana kaum laki-laki" (hal 36)
  2. Terus melakukan kebaikan dengan ikhlas. "Berbuat kebaikan, ndak butuh alasan. " (hal 61)
  3. Ajarkan Empati pada orang yang sedang kesusahan, mulai dari sejak anak2.  “Bilal...Bilal mau kasih ...Balakosa untuk...Bu Tirah saja.  Biar Bu Tirah bisa beli obatuntuk Mboknya Bu Tirah” jelas Bilal malu-malu.  Tirah terenyak.  Seketika hatinya menghangat. (hal 102)
  4. Tidak perlu malu untuk menangis, kalo dengan menangis hati menjadi tenang dan lapang.  Si Mbok mengulurkan tangan kirinya.  Membelai kepala terbungkus kerudung hitan yang tertunduk itu. “Menangislah” Hanya itu. Hanya itu kata yang diucapkan si Mbok.  Dan tak perlu menunggu waktu lama, telapak tangan Patmi segera basah oleh airmata.  Tirah terisak dalam dekapan hangat ibu. (hal 113)
  5. Selalu mendoakan sahabat dalam kebaikan.  Doo, kau akan menemukan Tuhan.  Percayalah, hanya garis batasNya yang paling menenteramkan. (hal 133)
  6. Selalu hadapi masalah.   
    “Kau ndak khawatir aku akan menyakitimu?”
    “Kekhawatiran adalah sesuatu yang ndak nyata.  Ia membuat sakit sebelum apapun terjadi.  Menghadapi masalah akan sepuluh kali lebih mudah ketimbang menunggu masalah terjadi.  Jadi, cara terbaik untuk menyembuhkan kekhawatiran adalah dengan menghadapi hal yang menakutkan itu” (hal 190)
    7.  Jujur itu menenangkan dan membuat nyaman.
    “Ha-hari itu, aku ndak percaya ka-kamu mau nikah sa-sama a-aku”
    “O ya kenapa?”
    A-aku kan ga-gap”
    “Tik, aku pikir, asal kita melihat dengan hati terbuka, kita akan menemukan hal-hal baik dalam diri tiap orang.  Seseorang yang kamu benci sekalipun, memiliki orang lain yang mencintainya.  Aku percaya, proses terciptanya ikatan dimulai dengan alami, dan pada waktunya, seseorang yang sebelumnya asing akan terasa seperti bagian dari kita...Dalam cinta, kau hanya perlu menunjukkan dirimu yang sebenarnya.” (hal. 225)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar